GOD IS GOOD

GOD IS GOOD
KASIH YESUS MENAUNGI BUMI

Selasa, 30 November 2010

GEREJA ALLAH YANG BENAR

ALKITAB BERBICARA TENTANG CIRI GEREJA ALLAH YANG BENAR

1. Apakah tiga lambang utama dalam Wahyu Pasal 12?
(1). Wahyu 12:9 : Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan
(2). Yer 6:22; 2 Kor 11: 2 :Wanita berselubung matahari.
(3).Wahyu 12:5 :ia melahirkan seorang Anak laki-laki.
KETERANGAN: Anak laki-laki yang dilahirkan oleh perempuan itu akan menggembalakan semua bangsa.
2. Siapa sasaran pertama setan ketika ia memberontak di surga?
Wahyu 12: 7 Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu.
KETERANGAN : Mikhael melambangkan Yesus. Setan berperang melawan Yesus di surga. Hasil dari peperangan itu adalah setan dikalahkan dan kemudian delemparkan ke bumi tetapi ia berhasil menyeret sepertiga dari jumlah malaikat di surga sebagai pengikutnya. Lihat Wahyu 12:4, 8,9.
3. Setelah setan dilemparkan ke bumi, setan belum merasa kalah.
Siapa sasaran perlawanan setan di bumi dan apa taktiknya?
Wahyu 12: 4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
KETERANGAN: Ketika Yesus menjelma menjadi manusia dan lahir dari umat pilihan. Setan menggunakan alat politik yakni Herodes untuk melawan dan membunuh Yesus.
4. Bagimana hasil peperangan dan perlawanan setan di bumi?
Wahyu 12:5b tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya
KETERANGAN: Anak itu dirampas dan dibawa lari ke Mesir (Baca juga Matius 2:13-15). Itu berarti setan sekali lagi tidak berhasil mengalahkan Yesus di bumi.
5. Setelah setan gagal mengalahkanYesus di surga maupun di bumi, Siapa sasaran perlwanan yang kedua yang dirancang setan berikutnya?
Wahyu 12:13 ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Wahyu 12:15Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungaiitu.
KETERANGAN: Sasaran kedua setan adalah perempuan yang melahirkan anak itu (baca Yeremia 6:22: 2 Kor 11:2). Kata AIR menurut Wahyu 17:1,15 melamabangkan pasukan manusia.
6. Siapakah yang dilambangkan dengan AAIR@ yang disemburkan dari mulut naga atau setan itu?

Wahyu 17: 1,15 Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
KETERANGAN: AAIR@ melambangkan pasukan Kerajaan Roma atas perintah kaisar-kaisarnya. Sejarah mencatat ribuan orang mati dipancung, dibakar, dijadikan makanan binatang buas, karena kekejaman para kaisar Roma pada abad I samapai abad III. AAir@ itu juga melambangkan pasukan inkuisisi Gereja am pada abad pertengahan yang menyebabkan ribuan orang mati sahid karena mempertahankan kebenaran. AAIR@ itu juga melambangkan pasukan muslim pada abad ke 7 dan 8.
7.Setalah melewat masa penganiayaan yang panjang bagimana nasib umat Tuhan (JemaatNya)?
Wahyu 12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Wahyu 12:16 etapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
KETERANGAN: 3,5 masa dalam nubuatan berarti 1260 tahun. Bentangan waktu tersebut dari tahun 538 AD sampai 1798 AD.
Jadi Tuhan setia menolong umatNya dalam kesukaran dan penganiayaan.
8. Bagimana caranya bumi menolong perempuan yang melambangkan jemaat Tuhan itu?
FAKTA SEJARAH MENCATAT (Penjelasan Wahyu 12:14,16)
a. Abad pertengahan di Eropah ketika terjadi penganiayaan oleh Gereja (Am) mereka menyelamatkan diri di balik gunung-gunung yang tinggi, di gua-gua, di lembah-lembah dan hutan, di pegunungan Alpen. Itu dialami oleh orang-orang Waldensi dan Albigensi.
b. Pada abad ke 15 ditemukannya Adunia baru@ yakni Benua Amerika. Umat-umat Tuhan yang mengalami tekanan di Eropah Barat melarikan diri ke benua Amerika untuk menikmati kebebasan beragama.

9. Walaupun banyak orang yang setia mempertahankan kebenaran dengan mengorbankan hidupnya tetapi nampaknya setan telah berhasil mempengaruhi protestantisme Amerika dibawah pengaruhnya. Siapa sasran ketiga yang menjadi target setan ?
Wahyu 12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
KETERANGAN: Yang dimaksud dengan keturunan yang lain adalah suatu generasi yang berada di ujung sejarah dan mendekati sejarah kiamat dunia ini. Itu berarti generasi sekarang dimana kita hidup.

10. Apa ciri dari generasi terakhir Jemaat Allah yang benar menurut nubuatan?
Wahyu 12:17 ...menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
11.Apa artinya Menurut Hukum Allah?
Yakobus 2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Matius 7: 21-23 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
KETERANGAN: Mengabaikan salah satu dari hukum berarti mengaibaikan semua. Penurut hukum harus rela menurut semua hukum Tuhan. Yang dimaksud dengan pembuat kejahatan adalah mereka yang tidak memiliki hukum atau hidup tanpa hukum dan hal inilah yang membuat seseorang ditolah oleh Tuhan.
12. Apa yang dimaksud dengan A kesaksian Yesus@?
Wahyu 19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.
Wahyu 22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!
2 Tawarik 15:8 Ketika Asa mendengar perkataan nubuat yang diucapkan oleh nabi Azarya bin Oded itu, ia menguatkan hatinya dan menyingkirkan dewa-dewa kejijikan dari seluruh tanah Yehuda dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pegunungan Efraim. Ia membaharui mezbah TUHAN yang ada di depan balai Bait Suci TUHAN

KETERANGAN: Kesaksian Yesus adalah nasihat ilham yang disampaikan para nabi kepada umatNya. Salah satu identitas dari Gereja yang diserang dan dimusuhi oleh setan ialah memiliki ajaran nabi sebagai penuntun.
13. Adakah Gereja yang memenuhi keriteria yang disampaikan oleh Wahyu 12:17?
Pada dasarnya kekristenan menolak untuk menurut semua hukum dan melupakan Hukum Sabat yang merupakan salah satu dari 10 Hukm. Jadi Gereja yang benar adalah gereja yang tidak mengabaikan Hukum Sabat tapi mentaatinya sebagai ciri dari integritas kekuasaan Allah bagi umatNya.
Nabi adalah jurubicara Allah kepada manusia. Identitas Gereja yang benar adalah memiliki jurubicara Allah kepada umatNya. Identitas nabi tentu saja melalui pengujian Alkitabiah.

Minggu, 28 November 2010

PERANAN SEORANG PENDETA

Peranan seorang pendeta termasuk sesuatu yang kompleks. Para pendeta perlu mengetahui dan mengerti dengan jelas apa yang diharapkan oleh Allah, anggota-anggota, organisasi, dan oleh diri mereka sendiri dari seorang pendeta.
Bagaimana para pendeta mengerti peranan mereka, akan menentukan sikap mereka terhadap pekerjaan dan keefektifan sebagai seorang pendeta. Satu kegagalan untuk mengerti peranan mereka akan berakibat rendahnya self-esteem, kurangnya kepuasan pekerjaan, timbul kecemasan dan stress yang serius. Pada bagian dimana berkurangnya image tentang pendeta, baik dari luar gereja maupun dari anggota gereja sendiri, dapatlah dikatakan bahwa dalam kenyataan para pendeta sering menyangkal bahwa mereka kurang mengerti akan panggilan mereka. (lack of understanding of their calling). Image yang kurang menyenangkan ini memantulkan sikap para pendeta dalam meraba-raba satu identitas dalam masyarakat modern. Untuk mengantisipasi hal itu, perlulah dijelaskan apakah dan bagaimana pentingnya peranan pendeta itu. Sebab keefektifan dan kesetiaan di dalam pelayanan adalah hasil dari pengertian yang jelas akan peranan pendeta. Pendeta perlu dan penting memiliki konsep yang jelas tentang misinya dan gereja itu sendiri. Namun dewasa ini, korps kependetaan sangat diharapkan oleh para anggota agar kita selalu siap dan harus serba bisa dalam menghadapi tantangan dan tuntutan dari anggota jemaat kita. Bagaimanakah kita akan menjawab tantangan ini?

“Siapakah yang sanggup menunaikan tugas demikian?” (2 Kor. 2:16). Konteks pertanyaan Paulus ini adalah PELAYANAN KEPENDETAAN, dan tersirat jawabannya adalah “Tak seorangpun” yang sanggup termasuk Paulus sendiri.
Para pendeta dimana saja anda melayani, tak disangkal tugas pekerjaan kita adalah merupakan tugas indah mulia dan penuh tantangan oleh karena kita melayani beraneka ragam temperamen dari anggota jemaat yang membutuhkan perhatian, komitmen dan kasih kita. Menjawab pertanyaan diatas merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kita, oleh karena suatu kenyataan bahwa setiap pendeta perlu mengingatnya; karena di dalam arti yang sebenarnya tidak ada umat manusia yang cakap memegang tanggung jawab pelayanan kependetaan. Kita selalu boleh saja menemukan kesalahan dan kekurangan pada seorang pendeta. Mereka itu tidak pernah bekerja secukupnya, tidak pernah selesaikan tugas, tidak pernah melakukan sebagaimana seharusnya itu dilakukan. Surat Paulus kepada orang Korntus mengingatkan kita bahwa mereka sedang menyerang perannya sebagai pelayan, dan dia setuju dengan mereka bahwa dia tidak dapat melakukan tugas itu.” (2 Kor. 2:16)
Jadi janganlah kita kaget apabila para anggota kita mengusulkan bahwa Pendeta sudah gagal dalam hal-hal tertentu. Pendeta tidaklah cukup memadai untuk tugas yang diberikan pada mereka. Mereka tidak pernah akan cukup kapanpun. Permasalahan manusia terlalu besar, sifat manusia terlalu tidak sanggup, manusia adalah mempunyai kecenderungan dan sifat jahat, jadi bagi pendeta menjadi “segala sesuatunya bagi semua anggota,” walaupun para pendeta itu mencoba yang terbaik sekalipun adalah satu yang tidak mungkin.
Orang Korintus tidak puas dengan Paulus, dan orang Yahudi tidak puas juga terhadap Yesus. Para anggota yang paling vokal didalam pengeluhan mereka mengenai pelayanan pendeta, mereka mungkin adalah orang-orang yang paling membutuhkan untuk menerima pelayanan itu. Kita harus berhati-hati untuk menghakimkan pelayanan pendeta atas dasar berapa populernya pendeta itu. Perlawanan kepada kepopuleran tidak berarti bahwa pendeta itu tidak berbobot, sama saja bahwa kepopuleran itu juga tidak berarti bahwa pendeta itu sedang melakukan pekerjaan Allah. Pendeta janganlah di tempatkan di dalam kedudukan hanya untuk menyenangkan para pesungut atau memuaskan para pelanggan, Jika hal itu terjadi pendeta tidak ada bedanya dengani penjaga toko yang berusaha menyenangkan hati konsumennya. Inti dari semua profesi adalah bahwa dia tidak hanya melakukan saja apa yang anggota inginkan tapi gantinya apa yang dibutuhkan para anggota. Para dokter tidak akan memberikan resep obat atau pengobatan kecuali mereka pikir itu dibutuhkan, tidak menjadi masalah betapa cengengnya dan menuntutnya pasien itu. Dokter harus, oleh karena alasan yang jelas, membuat suatu diagnosa yang jujur tidak menjadi masalah mengenai kecemasan yang terjadi pada pasien itu.
Namun, setelah mengenal akan kenyataan ini, kita juga harus mengakui bahwa tidak semua pendeta adalah mempunyai kesanggupan yang sama. Seorang Pendeta sanggup menggembalakan satu jemaat dan bukan yang lain, dan faktor ini sendiri hanya mempunyai hubungan sedikit dengan permasalahan “Apakah Pendeta itu berbobot?” Jadi, kita mempunyai satu pertanyaan untuk di jawab. Apakah ada cara untuk menilai pelayanan seorang Pendeta?

Pandangan Alkitabiah tentang peranan dari pendeta (pastor)

Ada tujuh Unsur fungsi pendeta berhubungan dengan Allah sendiri.
1. Pendeta itu satu panggilan (a calling) – inisiatif Allah Ibr. 5:4
2. Pendeta itu satu perjanjian iman dalam janji-janji Allah (an activity of assurance, not anxiety)
3. Pendeta itu satu commitment kepada maksud-maksud Allah – menjadi pilihan dari Pendeta
4. Pendeta itu satu perintah (a commission) diberikan oleh Roh Suci diteguhkan oleh gereja.
5. Pendeta itu satu consecration – tindakan Allah menyucikan untuk hasil dan akhir yang suci.
6. Pendeta itu satu challenge (tantangan) sebab itu adalah tugas yang paling besar yang pernah diberikan kepada manusia.
7. Pendeta itu satu kesinambungan (continuation) dari pelayanan Yesus Kristus melalui pekabaran Firman Allah.

Dari 7 unsur ini diperkembangkan 15 image yang berbeda tentang Pendeta dalam Perjanjian Baru.

1. Messenger - Mark. 1:2 Pembawa kabar
2. Fisherman - Mark. 1:17,18, Nelayan
3. Shepherd - Yoh. 10:12,Gembala
4. Witness - Luk. 24:48,Saksi
5. Vessel - Kis. 9:15. alat/wadah
6. Servant - Kis 16:17,Hamba
7. Fellow laborer - I Kor. 3:9,Pekerja
8. Master builder - I Kor. 3:10 – ahli bangunan
9. Steward - I Kor. 4:1,2,Pelayan
10. Athlete - I Kor. 9:24:27,Atlit
11. Ambassador - 2 Kor. 5:20,Duta
12. Pelengkap - Ep.4:11,12 playing coach/trainer
13. Patron/Panutan - I Tim 1:16 Pattern
14. Militer/soldier - 2 Tim 2:3,Prajurit
15. Husbandman - 2 Tim 2:6 – Petani / peladang / tukang kebun

Dari 15 image ini dikelompokkan ke dalam beberapa kategori peranan:

1. Disciple 7. Prophet
2. Apostle 8. Evangelist
3. Elder 9. Pastor - teacher
4. Bishop 10. Person of God
5. Minister 11. Priest
6. Preacher 12. Trainer

- Melihat implikasi dari semua peranan dan image ini, dengan sendirinya kita dibawa kepada
tanggung jawab dan peranan yang begitu berat, yang bersama-sama rasul Paulus bertanya tentang Pastoral Calling itu: “Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?”
2 Kor. 2:16 . Melepaskan pendeta dari begitu banyak expectation (yang diharapkan) membaharui dan lebih banyak penekanan lebih luas dari gereja pada Priesthood (keimamatan) dari semua umat percaya, dan pelayanan drai kaum awam melalui karunia-karunia Roh. Dalam penentuan ini pendeta akan kelihatan sebagai seorang pemimpin coordinator di dalam jemaat. Peran ini akan jauh mengurangi konflik peran yang membingungkan banyak pengerja. Membagikan gospel commission kepada seluruh jemaat, membuat pendeta melaksanakan peran utamanya sebagai disciple- makers and leaders. Seorang pendeta itu haruslah menjadi atau berperan sebagai “leader and completer” dia perlu beberapa cara untuk mengadakan konsolidasi (menguatkan) terhadap begitu banyak aktivitas. Dimana dia berperan sebagai leader di dalam jemaat. Seorang Pendeta haruslah mempunyai konsep, bahwa gereja tidak harus menambah kekompleksan peranan pendeta oleh mengelilingi begitu banyak otoritas dan fungsi kepadanya. Geraja dan pendeta perlu mempraktekkan konsep ini agar pelayanan dapat dilaksanakan secara realistic

Gereja Advent dan Pendeta

Sejarah dan teologia Gereja MAHK-7 sangat mempengaruhi role expectation dari pendeta.
Pembaruan penekanan kepada kitab suci, konsep dari umat yang sisa, kepercayaan kepada kedatangan Yesus yang sudah dekat, focus dari kebenaran seperti sabat, kaabah, gaya hidup, dan mendesaknya misi eschatology dari gereja MAHK-7.

- Memperkuat dan menambah expectations gereja terhadap peran seorang pendeta.
Tambahan pula pekabaran seorang pendeta haruslah merupakan panggilan yang nyaring kepada dunia yang sedang binasa. Semuanya menambah lebih banyak expectations dan pentingnya peranan pendeta di dalam gereja, dan melihat kenyataan keterbatasan seorang pendeta, semuanya memadu menciptakan tension, stress dan breakdown. Di dalam index dari buku-buku Ny. White, ada lebih dari 1.700 kutipan yang mencakup 31 kategori tentang peranan pendeta. Ada ratusan kutipan yang menjelaskan tentang preacher, shepherds, gospel workers, dan evangelists. Arti dan kesucian panggilan pendeta merupakan tema yang dominant dari ny. White tentang kependetaan. Bila memikirkan semuanya itu, tanpa penerangan yang jelas tentang apa saja peranannya, pendeta akan dibebani oleh arti dan kesucian panggilan mereka. Mereka merasa tidak cocok atau tidak berkwalitas untuk mencapai expectations yang tinggi dan ideal itu. Untuk meringankan dan mengurangi stress dan perasaan cemas itu, kita perlu menjadikan model Perjanjian Baru tentang peran Pendeta. Model PB adalah pelayanan mengikutsertakan pendeta dan anggota sama-sama. Gereja harus menyokong pendeta untuk menjalankan model ini. Keikutsertaan para anggota gereja dalam pelayanan memenuhi gospel commission, akan sangat meringankan dan mengurangi stress pendeta.


Gereja MAHK dan para Pendeta.

Sejarah dan teologi GMAHK sudah mempengaruhi akan harapan peran dari Pendeta. Penekanan baru dalam Alkitab, konsep dari umat yang sisa, kepercayaan pada kedatangan Yesus yang sudah dekat, pemusatan pada kebenaran seperti Sabat, Kaabah, pola hidup, dan mendesaknya pekabaran Gereja secara eskatologi membentuk akan harapan dari Gereja untuk Pendeta Advent. Setelah memberikan konteks itu, Pendeta Advent menganggap pekabaran mereka sebagai suatu panggilan nyaring kepada dunia yang sedang binasa. Konsep demikianlah yang menambah kepentingan yang lebih besar kepada peran seorang Pendeta dan Gereja. Dan apabila peran ini ditekankan tanpa memperhitungkan model Perjanjian Baru mencakup pendeta dan kaum awam adalah sama, kita sudah menyebabkan keraguan. Apabila Gereja memanggil untuk pertanggungan jawab di dalam peran ganda dari pendeta tanpa membuat peluang secara khusus prioritas yang di negosiasikan dan untuk batasan manusia, maka itulah yang akan akhirnya menciptakan ketegangan, tekanan, dan kehancuran. Di dalam menerangkan peran dari Pendeta, Gereja Advent sudah diuntungkan oleh karena menemukan arahan bukan hanya dalam Alkitab tapi juga didalam hasil karya Ellen G. White. Dia meneguhkan suatu pandangan Alkitab yang tertinggi akan panggilan kepada kependetaan: Akankah setiap pendeta Allah menyadari akan kesucian dari pekerjaannya dan kekudusan panggilannya. Sebagai Jurukabar yang ditentukan oleh Ilahi, pendeta adalah didalam posisi suatu tanggung jawab yang mengerikan.” Index tulisan Ellen G. White mendaftarkan lebih dari 1.700 referensi mencakup 31 kategori peran pendeta. Sebagai tambahan, masih ada ratusan referensi di daftarkan di bawah kategori “Pengkhotbah,” “gembala,” “Pekerja Injil,” dan Evangelis.” Tema tentang pentingnya dan kekudusan pelayanan kependetaan adalah dominan sekali didalam apa yang Ellen G. White katakan mengenai Pelayanan Kependetaaan. Bersama dengan ini, ada tema lain yang muncul; keutuhan agar seluruh Gereja dilibatkan dalam penyelesaian tugas Gereja. Tanpa penjelasan peran yang tepat pendeta Advent tidak dapat dikuasi sepenuhnya oleh kepentingan dan kesucian dari panggilan mereka. Mereka boleh merasa tidak layak atau tidak memenuhi syarat sekiranya mereka gagal menjangkau harapan yang tinggi dan idial yang diberikan didalam nasihat Ny. White. Sikap ini, apabila tidak ditangani secara tepat, akan menambahkan konflik di dalam diri seorang pendeta. Acara pengurapan Advent dan Janji yang terkandung menyatakan standar tinggi yang diharapkan dari seorang Pendeta. Pengharapan demikian dapat dipenuhi hanya apabila Gereja terus memelihara dan membantu pendetanya dan menyediakan kesempatan bagi mereka untuk praktekkan model pelayanan Injil didalam Perjanjian Baru yang memperhitungkan baik para pendeta dan kaum awam didalam penyelesaian Perintah Injil.

Pendeta Bejana Tanah Liat.

Adalah benar bahwa tanpa pemahaman yang tertinggi dan keyakinan panggilan mereka dari Allah, pendeta akan tidak pernah bercita-cita, atau mencapai, maksud panggilan bagi mereka untuk dilakukan. Demikian juga, menolak batasan kemanusiaan mereka dan mencoba untuk memenuhi semua harapan yang diarahkan ke jalan mereka, akan menghasilkan ketegangan, nilai diri yang rendah, dan merasa tidak mencapai sesuatu. Paulus memberikan metapora klasik “kita miliki harta ini didalam bejana tanah liat” (2 Kor. 4:7) mengarahkan kepada superiornya “harta” (Yesus Kristus, dibandingkan dengan rendahnya “bejana” (pengkhotbah). “Bagaimanapun besar kesempatan dan kemuliaan kekeristenannya, dia (Pendeta) adalah masih manusia fana; dia masih tetap mangsa dari keadaan sekitar; dia masih tetap tercakup didalam situasi manusia diatas mana dia tidak ada kontrol; dia manusia fana dengan semua kelemahan dan penderitaan tubuh. Dia adalah seperti seseorang dengan harta yang indah, tapi harta yang di isi didalam bejana tanah liat, yang adalah lemah dan tak bernilai.” Pekerjaan Pendeta Injil adalah mencakup baik Allah dan manusia. Walaupun tidak ada persamaan diantara mereka, mereka adalah dalam persatuan yang tidak dapat dipisahkan didalam mengabarkan kuasa penyelamatan dari Yesus Kristus. “Di dalam tata cara Allah tidak terdapat hal demikian bahwa penyampaian pekabaran yang indah dari kebenaran tanpa seorang pengkhotbah. Di dalam maksud pilihan Allah akan kehendakNya dan pekerjaan adalah disampaikan kepada kita melalui satu kepribadian yang hidup,” dari seorang pendeta. Tapi “seorang pendeta . . . . hanyalah manusia, dan seringkali manusia biasa. Dia bukan superman. Juga bukan manusia besi. Dia mempunyai perasaan dan emosi, sama dengan orang lain; dia menjadi capek, sama dengan orang lain juga.” Konflik janganlah dianggap buruk. Apabila di kontrol, itu akan menstimulasi dan memotivasi. Apabila tidak di kontrol, itu akan menjadi berbahaya. G. Campbell Morgan menyediakan keseimbangan yang dibutuhkan: “Tekanan adalah didalam bejana tanah liat, dan mereka itu adalah tunduk kepada kesusahan. Ada suatu wahyu dari prinsip yang besar untuk semua pekerjaan yang berhasil. Itu adalah melalui pemecahan bejana agar terang berpancar keluar diatas jalannya orang lain. Namun kebenaran lainnya adalah mengenal bahwa kuasa adalah sepertinya semua tekanan diatas bejana tanah liat adalah tidak cukup untuk merusak mereka.” Namun dengan proporsi yang lebih besar dari konflik peran yang dialami oleh pendeta, ada sesuatu yang salah. Ada suatu desakan atau kebutuhan bahwa pendeta harus dilayani juga. Untuk promosikan akhir yang tertinggi dari pelayanan hamba Allah harus mulia dengan dirinya sendiri.” Pengakuan akan kebenaran ini memberi peluang untuk semangat yang disengaja dalam mendorong pendeta, anggota jemaat, dan para pekerja untuk menghubungkan dengan pengertian yang menopang. Itu mengakui akan pengertian Allah yang benar akan “Bejana tanah liat” milikNya. Itu akan memberikan kemungkinan dalamnya sendiri kepada pelayanan yang lebih sehat dengan konflik peran yang lebih sedikit. Ketika kemitraan yang asli muncul, konflik peran didalam pelayanan Injil dapat diperkurang.” “Konflik peran terjadi ketika dua atau lebih peran yang diharapkan saling menganggu atau bertentangan satu dengan lainnya. . . Di dalam konflik yang serius, penyesuaian dengan satu harapan dapat membuatnya sangat tidak mungkin untuk menyesuaikan dengan yang lain.” Pendeta itu sendiri, Jemaat setempat, dan pimpinan Gereja harus bergabung untuk menegosiasikan pengurangan di dalam adegan berlawanan dari harapan peran yang sangat berbeda. Adalah sangat mendorong kita untuk memperhatikan bahwa konflik peran demikian adalah bukan baru kepada para utusan Allah. Para Bapa, Nabi, Imam dan pengkhotbah dalam Alkitab sudah mengalami akan konflik yang demikian. Paulus mengalami konflik antara kerinduannya untuk menjadi mandiri ketika sebenarnya dia berhak atas bantuan dari Gereja, bertindak demikian “ditempat dimana motifnya sudah disalah mengerti.” Dia harus memilih antara menerima bayaran atau tetap mandiri dengan mempertaruhkan peran kerasulannya. Petrus dan Yohanis (Kis. 4:13-22) mengalami konflik peran antara perintah Kristus untuk berkhotbah dan perintah dari penguasa dunia jangan berkhotbah. Menentukan salah satu jalan akan menciptakan kesusahan ketika mereka berhubungan dengan kewajiban mereka. Kita dapat memperkurang konflik ini apabila kita dengan sadar mengakui bahwa kita hanya bejana tanah liat, diperintahkan untuk membagikan harta Ilahi kepada semua orang melalui pertolongan dari anggota jemaat. Pendeta bukan hanya pemimpin tapi pelatih orang lain untuk menjadi mitra didalam penginjilan. Walauplun hal ini nampaknya menempatkan satu kewajiban diatas suatu struktur peran kependetaan yang sudah berlebihan, itu adalah suatu kewajiban yang akan menuntun kepada pengurangan jangka panjang gantinya satu frustrasi berkelanjutan. Hal ini akan terjadi demikian khususnya apabila seluruh Jemaat digabungkan didalam tugas membawa masuk perobahan didalam penekanan. Dimana kemitraan yang asli muncul, konflik peran di dalam pelayanan Injil dapat di perkurang dan pemenuhan peran akan bertambah.






- Catatan kaki :
E. G. White, Gospel Workers (Washingtom, D. C: Review and Heralds Pub, Assn, 1915) hal. 150.

See Comprehensive Index to the Writing of Ellen G. White (Mountain View, Calif: Pacific Press Pub, Assn, 1962).

William Barclay, The Letters to the Corinthians (Edenburg: Saint Andrew Press, 1965) hal. 220, 221.

W. A. Criswell, Criswell’s Guidebook for Pastor (Nashville: Broadman Press, 1980) hal. 25.

Wayne C. Clark, The Minister Looks at Himself (Philadelphia, Penn; the Judson Press, 1957, hal. 67.

G. Cambell Morgan, The Corinthian Letters of Paul (New York; Fleming H. Revell, 1946) hal. 239.

Ralph G. Turnbull, A Minster’s Obstacle (Grand Rapids: Baker Book House, 1972) hal. 9.

Smith, hal. 26,27.

White, The Acts of the Apostles (MountainView, Calif: Pacific Press Pub, Assn, 1911), hal. 347.

MASA KESUKARAN YAKUB

MASA KESUKARAN YAKUB

Garis Besar      :     1.   Waktunya masa kesukaran Yakub
                              2.   Persiapan bagi masa kesukaran Yakub
                              3.   Pengalaman orang-orang percaya yang melewati kesukaran itu
                              4.   Maksud pengalaman ini
                              5.   Dimanakah orang-orang percaya berada selama masa ini
                                    a.   Di kubah-kubah biara
                                    b.   Di penjara-penjara
                                    c.   Di tempat-tempat persembunyian terpencil
                              6.   Kelepasan


1.   Waktunya Masa Kesukaran Yakub
            “Orang-orang mempunyai kebebasan sesudah suatu masa yang tertentu untuk membunuh mereka sampai nanti….setan ingin mendapat kesempatan untuk membinasakan umat kesucian yang Mahatinggi; tetapi Yesus menyuruh malaikat-malaikatNya menjaga mereka….”Segera saya melihat orang-orang kudus menderita sengsara pikiran yang besar.  Tampaknya mereka akan dikepung oleh penduduk bumi yang jahat….”…..Tetapi orang-orang kudus tidak menghiraukan mereka.  Sama seperti Yakub, mereka bergumul dengan Allah.”  EW 283, 284.

2.   Persiapan Bagi Musa Kesukaran Yakub
     
      Catatan     :     Persiapan untuk masa ini berhubungan dengan pasal 1, 2 dan 6.  Hasil dari persiapan yang benar akan menjadi resepsi Hujan Akhir yang satu-satunya kuasa menuntun orang-orang percaya mengalami masa kesukaran Yakub.
            “Pada saat anggota-anggota tubuh Kristus muncul pada periode konflik mereka yang terakhir, ‘Masa Kesukaran Yakub’, mereka akan bertumbuh dalam Kristus, dan akan mengambil bahagian dalam RohNya.  Ketika Pekabaran yang ketiga mengumandang dengan seruan nyaring, dan sementara kuasa dan kemuliaan yang besar berlangsung pada penutupan pekerjaan, orang-orang yang setia bagi Allah akan mengambil bahagian dari kemuliaan itu.  INI ADALAH HUJAN AKHIR YANG MEMBANGUNKAN DAN MENGUATKAN MEREKA UNTUK MELEWATI MASA KESUKARAN ITU. 1 T 353.

3.   Pengalaman Orang-orang percaya yang Melewati Kesukaran Itu
            “Masa kesukaran, seperti yang belum pernah terjadi, segera terbentang dihadapan kita; dan KITA MEMERLUKAN SUATU PENGALAMAN YANG TIDAK KITA MILIKI SAAT INI karena terlalu lalai untuk memperolehnya.  Sering terjadi bahwa kesukaran itu lebih besar dalam dugaan dari pada dalam kenyataan; tetapi tidak demikian dengan kemelut yang ada dihadapan kita.  GAMBARAN YANG PALING JELAS TAK DAPAT MENJELASKAN BETAPA HEBATNYA UJIAN ITU.  pada masa kesukaran itu, SETIAP JIWA HARUS BERDIRI BAGI DIRINYA SENDIRI DIHADAPAN ALLAH.”  GC 622.
            “Suatu perintah keluar untuk membunuh orang-orang saleh, yang menyebabkan mereka berseru siang dan malam meminta kelepasan.  Inilah yang disebut masa kesukaran Yakub.”  EW 36, 37.
            “Saya melihat orang-orang kudus MENDERITA SENGSARA PIKIRAN YANG BESAR.  Tampaknya mereka akan dikepung oleh penduduk bumi yang jahat.  SETIAP GELAGAT NAMPAKNYA MENENTANG MEREKA.  ADA YANG MULAI MERASA TAKUT BAHWA ALLAH PADA AKHIRNYA MENINGGALKAN MEREKA BINASA DI TANGAN ORANG-ORANG JAHAT.  Tetapi jikalau mata mereka dapat terbuka, maka mereka akan melihat diri mereka sendiri dikelilingi oleh malaikat-malaikat Allah.  Kemudian datanglah orang banyak itu yaitu orang-orang jahat yang marah, dan berikut malaikat-malaikat jahat yang banyak itu, menyuruh supaya orang-orang jahat membunuh orang-orang kudus.  Tetapi sebelum mereka dapat mendekati umat-umat Allah, orang-orang jahat itu harus melewati rombongan yang hebat ini, yaitu malaikat-malaikat Allah menyebabkan mereka mudur dan juga menyebabkan malaikat-malaikat jahat yang mendesak disekeliling itu sampai berjatuhan.”  EW 283.

4.   Maksud Pengalaman Ini
            “Kasih Allah bagi anak-anakNya selama masa ujian berat adalah sekuat dan selembut pada hari-hari kemakmuran mereka yang paling cerah, tetapi adalah perlu bagi mereka untuk dimasukkan ke dalam dapur api; KEDUNIAWIAN MEREKA HARUS DIHANGUSKAN, AGAR CITRA KRISTUS DAPAT DIPANTULKAN DENGAN SEMPURNA.”  GC 621.

5.   Dimanakah Orang-orang Percaya Berada Selama Masa Ini
      a.   Di Kubah-kubah Biara
                  “Kemudian umat Allah akan dijerumuskan ke dalam penderitaan dan keadaan yang sukar yang diuraikan oleh para nabi sebagai masa kesukaran Yakub.  Teriakan orang-orang yang setia, yang dianiaya naik sampai ke langit.  Dan seperti suara Habil berseru dari tanah, ada juga suara yang berteriak kepada Allah dari kuburan orang yang mati sahid, dari kuburan lautan, dari gua-gua pegunungan, dari KUBAH-KUBAH BIARA: dan berkata ‘Berapa lama lagi Tuhan, suci dan benar, apakah engkau tidak menghukum dan membalas darah kami bagi mereka yang tinggal di atas bumi.”  5 T 451.
                  “Di segala tempat kepausan mengumpulkan kelompok orang-orang yang angkuh dalam susunan yang besar, DALAM RESES RAHASIA dimana PENGANIAYAANNYA YANG LAMPAU DI ULANGI.”  5 T 449, 450.
b.      Di penjara-penjara
            “BANYAK BANGSA dan GOLONGAN MASYARAKAT, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, hitam dan putih, akan dibuang ke dalam perbudakan YANG TIDAK ADIL DAN KEJAM.  Umat Allah yang dikasihi itu melewati hari-hari yang penuh keletihan, disekap di belakang terali besi, dihukum mati, beberapa tampaknya dibiarkan mati kelaparan di gua-gua yang gelap dan menjijikkan.  Tak ada telinga manusia yang terbuka untuk mendengar rintihan-rintihan mereka; tak ada tangan manusia yang siap untuk memberikan pertolongan kepada mereka.”  GC
c.       Ditempat-tempat Persembunyian Terpecil
            “Umat allah – ada yang meringkuk di sel-sel, ada yang BERSEMBUNYI DI TEMPAT-TEMPAT PERSEMBUNYIAN  TERPENCIL DI HUTAN-HUTAN DAN GUNUNG-GUNUNG – terus menerus memohon perlindungan Ilahi, sementara disetiap  markas pasukan-pasukan tentara, yang didesak oleh malaikat-malaikat jahat, siap sedia melaksanakan aksi pembunuhan.”  GC 635.
6.   Kelepasan
                  “Adalah pada tengah malam Allah menentukan untuk melepaskan umatNya: Sementara orang-orang jahat mengolok-ngolok di sekeliling mereka, tiba-tiba matahari terbit, bersinar dengan kekuatannya, dan bulan tetap diam.  Orang-orang jahat melihat pemandangan ini dengan terheran-heran, sedangkan orang-orang kudus memandang dengan kesukaan khidmat akan tanda kelepasan mereka.”  EW 285.
                  “Pada masa kesukaran kita semua akan melarikan diri dari kota-kota dan kampong-kampung, tetapi akan dikejar-kejar oleh orang-orang jahat YANG MEMASUKI RUMAH-RUMAH UMAT KESUCIAN DENGAN PEDANG.  MEREKA MENGANGKAT PEDANGNYA UNTUK MEMBUNUH KITA, TETAPI PEDANG ITU PATAH DAN JATUH TIDAK BERDAYA SEPERTI JERAMI.  Kemudian kita akan berseru siang dan malam meminta kelepasan, dan seruan itu naik ke hadirat Allah.  Matahari naik, dan bulanpun tetap diam.”  EW 34.
                  “Dengan sorak kemenangan, cemooh, kutukan, rombongan orang-orang jahat nyaris menerkam mangsanya, tetapi tiba-tiba turunlah ke atas bumi suatu kegelapan yang pekat seperti kegelapan malam.  Kemudian sebuah pelangi, bercahaya dengan kemuliaan dari takhta Allah, menjangkau segenap cakrawala, dan tampaknya seakan-akan mengelilingi setiap kelompok yang sedang berdoa.  Rombongan yang sedang marah itu tiba-tiba tertahan.  Teriakan-teriakan ejekanpun terhenti.  Niat mereka untuk membunuhpun terlupakan.  Dengan firasat yang menakutkan mereka mengamati lambing perjanjian Allah, dan ingin supaya dilindungi dari cahayanya yang luar biasa itu.”  (Parenthesis supplied) GC 835, 636.
                  “Saat yang paling gelap dalam perjuangan gereja dengan kuasa-kuasa kejahatan ialah yang segera mendahului hari kelepasanya yang terakhir.  Tetapi TIDAK ADA ORANG YANG PERCAYA PADA ALLAH YANG PERLU MERASA TAKUT:  Karena “kehangatan amarah orang lalim itu seperti air bah menempuh pagar batu,” ALLAH BAGI GEREJANYA AKAN MENJADI SUATU PERLINDUNGAN DARI ANGIN TOPAN.  PK 725.

PERINTAH MEMBUNUH UMAT-UMAT ALLAH

Perintah Membunuh
      a.   Sebab-sebab Adanya Perintah Itu
                        “…kecuali orang-orang kudus menyerahkan iman mereka yang aneh, menyerahkan hari Sabat, dan memelihara hari pertama dalam minggu, orang-orang mempunyai kebebasan sesudah suatu masa yang tertentu untuk membunuh mereka sampai mati.”  EW 282, 283.
                  “Khususnya murka manusia akan muncul melawan mereka yang menyucikan hari Sabat dari hokum keempat; dan pada akhirnya suatu PERINTAH YANG MENYELURUH akan diumumkan bahwa orang-orang ini pantas dihukum mati.”  PK 512.
                  “Mereka yang menghormati hukum Allah telah disalahkan sebagai pembawa hukuman ke atas dunia ini (yang dimaksudkan adalah laknat) dan mereka akan dianggap sebagai penyebab kemurkaan yang sangat dahsyat terhadap alam dan percekcokan serta penumpahan darah diantara manusia memenuhi dunia dengan begitu sengsara.  Kuasa yang terjadi pada amaran terakhir sudah menyebabkan orang-orang jahat menjadi marah sekali; kemarahan mereka menyala melawan mereka yang sudah menerima pekabaran itu, dan setan akan penuh usaha dan semangat yang lebih besar melakukan roh kebencian dan penganiayaan….”Pada waktu HARI SABAT TELAH MENJADI POKOK UTAMA PERTNTANGAN DISELURUH KEKRISTENAN, DAN KEKUASAAN KEAGAMAAN DAN KEDUNIAWIAN TELAH DIGABUNGKAN UNTUK MEMAKSAKAN PEMELIHARAAN HARI MINGGU, PENOLAKAN YANG GIGIH DARI SUATU KELOMPOK MINORITAS UNTUK MENGIKUTI TUNTUTAN YANG POPULER AKAN MENJADIKAN MEREKA ITU OBJEK PEMBUNUHAN MENYELURUH.  Hal itu akan dimintakan agar beberapa orang yang bertoleransi; dan adalah LEBIH BAIK BAGI MEREKA ITU MENDERITA DARI PADA SELURUH BANGSA AKAN DIBUANG KE DALAM KEKACAUAN DAN PELANGGARAN KEPADA HUKUM.  Argument yang sama terjadi pada seribu delapan ratusan yang lalu telah dihadapkan kepada Kristus lewat “pemimpin-pemimpin bangsa.” ‘Adalah lebih berguna bagi kami’, kata Kayafas, jikalau satu orag mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.”  Yohanes 11:50.
                  “Argumentasi ini sangat menentukan; dan perintah akhirnya akan dikeluarkan melawan mereka yang menguduskan hari Sabat hukum keempat, mencela mereka dan memberikan HUKUMAN YANG PALING BERAT DAN MEMBERIKAN ORANG-ORANG KEBEBASAN, SESUDAH SUATU WAKTU TERTENTU, AKAN MEMBUNUH MEREKA ITU.  Paham Roma dahulu kala dan paham Protestan murtad yang baru akan mengeluarkan hal yang serupa itu terhadap mereka yang menghormati hukum-hukum Ilahi.”  (yang dalam tanda kurung ditambahkan penulis).
b.      Waktunya Perintah Itu
            “Laknat-laknat ini membangkitkan amarah orang-orang jahat terhadap orang-orang benar; mereka mengira bahwa kitalah yang telah mendatangkan pehukuman Allah atas mereka, sehingga dengan demikian jikalau saja mereka dapat membinasakan kita dari atas bumi, maka laknat-laknat itu akan berhenti.  Suatu perintah akan keluar untuk membunuh orang-orang saleh.”  EW 36, 37.
            Sekurang-kurangnya dua laknat akan jatuh sebelum ada perintah membunuh, sebagaimana digunakan istilah jamak pada kutipan di atas.  Maksud dari kutuk ketiga adalah sebagai petunjuk.
            “Dan sungai-sungai dan mata-mata air…menjadi darah.”  Meskipun hukuman-hukuman ini dahsyat, keadilan Allah tetap tenar sepenuhnya.  Malaikat Allah menyatakan: “Adil engkau…yang telah menjatuhkan hukuman ini.  Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka.’ Wahyu 15:2-5 DENGAN MENGHUKUM MATI UMAT ALLAH, SESUNGGUHNYA MEREKA TELAH MENANGGUNG KESALAHAN ATAS DARAH MEREKA SAMA SEPERTI SEOLAH-OLAH MEREKA DENGAN TANGAN SENDIRI TELAH MENCURAHKANNYA.”  GC 628.
c.       Siapakah yang Mengeluarkan Perintah Itu
            “Kemudian saya melihat PARA PEMIMPIN DI BUMI BEREMBUK BERSAMA-SAMA, dan setan dengan malaikat-malaikatnya sibuk di sekeliling mereka.  Saya melihat salinan tulisan yang tersebar di pelbagai tempat negeri itu, yang memberikan perintah bahwa kecuali orang-orang kudus menyerahkan iman mereka yang aneh.  MENYERAHKAN HARI SABAT, DAN MEMELIHARA HARI PERTAMA DALAM MINGGU, orang-orang mempunyai kebebasan sesudah suatu masa yang tertentu untuk membunuh mereka sampai mati.”  EW 282, 283.
d.      Perintah Akan Ditentukan Waktunya Berakhir
            “Bilamana perlindungan hukum terhadap manusia dicabut dari mereka yang menghormati hukum Allah, maka dipelbagai negeri akan timbul suatu gerakan secara serentak untuk membinasakan mereka.  Sementara waktu yang ditentukan dalam perintah itu semakin mendekat, orang-orang itu akan bersekongkol untuk memusnahkan golongan agama yang dibenci itu.  mereka akan melancarkan.  Serangan yang menentukan dalam satu malam, yang akan mendiamkan sama sekali pendapat yang berbeda dan teguran.”  GC 635.
e.       Apa yang Perintah Itu Nyatakan
            “Perintah akan keluar agar mereka HARUS MENGABAIKAN HARI SABAT DARI HUKUM KEEMPAT, DAN MENGHORMATI HARI YANG PERTAMA, ATAU KEHILANGAN KEHIDUPAN.”  (Bandingkan dengan pernyataan E. G. White dari Sutherland dst.  Himpunan pada hal. 30) 1 T 353, 354.

g.  Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.  Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.”  I Tes. 5:1-6.
      Catatan  :  Berikut ini adalah kutipan tentang raja Hazael yang terdapat dalam 5 T 77, 78.
            “Ada suatu roh perlawanan terhadap firman Allah dan kesaksian RohNya.  Ada roh penyembah berhala memuja kepikiran manusia melebihi kebijaksanaan Allah yang nyata.  Ada orang-orang di antara kita yang mempunyai kedudukan tinggi yang menganut paham itu yang berasal dari para ahli filsafat yang congkak, dengan mengatakan bahwa itu lebih dipercaya dari pada kebenaran Alkitab, atau kesaksian Roh Suci.  Iman yang dimiliki Paulus, Petrus, ataupun Yohanes dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak cocok lagi untuk zaman sekarang ini.  Mereka mengatakan itu tidak masuk akal, rahasia, dan tidak layak untuk pikiran yang tajam.  Allah telah menunjukkan kepadaku bahwa orang-orang ini adalah seperti apa yang dialami Hazael yang ternyata merupakan cambuk bagi bangsa kita.  Kebijaksanaan mereka melampaui apa yang tersurat.”  5 T 79.
            “Dipanggil bekerja sebagai nabi sementara Ahab masih memerintah, Elisa telah menyaksikan banyak perubahan dalam kerajaan Israel.  Pehukuman demi pehukuman telah menimpa bangsa Israel selama pemerintahan Hazael raja bangsa Aram, yang telah ditentukan untuk menjadi cemati bagi bangsa yang murtad itu….Adalah oleh karena kasihNya akan Israel yang bersalah, sehingga Allah membiarkan bangsa Aram mencambuk mereka.”  PK 245.
      Catatan  :  Seruan damai sejahtera di atas dunia akan diteruskan sampai kepada kelepasan.  Itu akan dipakai untuk meniadakan pekabaran seruan nyaring dari gereja Allah dan juga meremehkan enam laknat yang pertama.
“Pendeta yang telah mengorbankan kebenaran untuk mendapatkan persetujuan manusia kini melihat tabiat serta pengaruh pengajaran-pengajarannya.  Nyatalah bahwa mata yang mahatahu itu sedang mengikutinya sementara ia berdiri di belakang mimbarnya, sementara ia berjalan di jalan, sementara ia berbaur dengan orang banyak dalam pelbagai kegiatan hidup.  Setiap perasaan jiwa, setiap tindakan yang menuntun manusia untuk berteduh di dalam benteng kepalsuan, telah menabur benih, dan kini dalam jiwa-jiwa yang malang dan tersesat di sekelilingnya, dia melihat penuaian.”  “Tuhan bersabda: “Mereka mengobati luka puteri “umatKu dengan memandangnya ringan, katanya: “Damai sejahtera, tetapi tidak ada damai sejahtera!”  GC 654, 655.
                        

PENIPUAN KEAGAMAAN

Penipuan-penipuan Keagamaan
      a.   Rasul-rasul Tiruan
                  “Rasul-rasul, sebagaimana yang ditiru oleh roh-roh pembohong ini, disuruh untuk menentag apa yang mereka tulis di bawah tuntutan Roh Suci ketika berada di atas dunia.”  GC 615.
b.      Kristus Tiruan
            Ada orang-orang yang akan bangkit dan berpura-pura menjadi Kristus sendiri, dan menggunakan nama serta menuntut penyembahan yang hanya merupakan hak dari penebus dunia.  Mereka akan mengadakan mujizat-mujizat penyembuhan dan MENGAKU MENERIMA WAHYU DARI SURGA YANG BERTENTANGAN DENGAN KESAKSIAN KITAB SUCI.  Sebagai tindakan puncak dalam drama penipuan yang besar itu, setan sendiri akan menyerupai Kristus.  Gereja telah lama menunggu kedatangan Juruselamat sebagai kegenapan dari harapan-harapannya.  Sekarang penipu ulung itu akan membuat seakan-akan Kristus telah datang.  Diberbagai bagian dunia, setan akan menyatakan dirinya di antara manusia sebagai mahluk agung dengan cahaya yang menyilaukan, menyerupai gambaran Anak Allah yang diberikan oleh Yohanes dalam Wahyu.  Wahyu 13:13-15.
      Kemuliaan yang mengelilinginya tidak dapat ditandingi oleh apapun yang pernah dilihat mata fana.  Sorak kemenangan berkumandang diangkasa: “Kristus telah datang!”  Orang banyak jatuh tersungkur dalam pemujaan dihadapannya, sementara itu ia mengangkat tangannya dan mengucapkan suatu berkat ke atas mereka, seperti Kristus telah memberkati murid-muridNya pada waktu Dia berada di dunia ini.  suaraNya lembut dan kecil, namun sangat merdu.  Dalam nada-nada yang lembut dan berbelas kasihan ia menyampaikan beberapa dari kebenaran sorgawi yang penuh rahmat sebagaimana yang diucapkan oleh Juruselamat; Dia menyembuhkan berbagai penyakit, dan kemudian, dalam tabiat Kristus yang dikenakannya, IA MENYATAKAN BAHWA SABAT TELAH DIUBAH MENJADI HARI MINGGU, DAN MEMERINTAHKAN SEMUA ORANG UNTUK MENYUCIKAN HARI YANG TELAH DIBERKATINYA.  IA MENYATAKAN BAHWA MEREKA YANG BERSIKERAS MENYUCIKAN HARI YANG KETUJUH SEDANG MENGHUJAT NAMANYA DENGAN MENOLAK UNTUK MENDENGARKAN MALAIKAT-MALAIKAT YANG DIUTUS KEPADA MEREKA DENGAN TERANG DAN KEBENARAN.  INILAH PENIPUAN YANG BEGITU HEBAT DAN HAMPIR TAK TERKALAHKAN.”  Gc 642, 625.

BENTUK-BENTUK KEAGAMAAN DILANGSUNGKAN

      Bentuk-bentuk Keagamaan Dilangsungkan di Bumi Ini
                  “Ketika hadirat Allah pada akhirnya ditarik dari bangsa Yahudi, para imam dan orang banyak tidak mengetahuinya.  Meskipun berada di bawah pengendalian setan, dan dipengaruhi oleh nafsu yang paling mengerikan dan paling jahat, mereka masih menanggap dirinya sebagai umat pilihan Allah.  Pelayanan dalam kaabah terus berjalan; korban-korban dipersembahkan di atas mezbah- mezbah yang tercemar, dan setiap hari berkat Ilahi dimohonkan dengan sangat ke atas suatu umat yang bersalah atas darah Anak Allah yang tercinta dan berupaya membunuh para pelayanan dan rasulNya.  Demikian juga bilamana keputusan kaabah di Surga yang tak dapat diubah itu diumumkan dan nasib dunia telah ditentukan untuk selamanya, PENDUDUK DUNIA DILANGSUNGKAN oleh suatu umat dari siapa Roh Allah telah ditarik untuk selama-lamanya; dan serangan setan dengan mana raja kegelapalan itu akan mengilhami mereka untuk menjalankan maksud-maksud jahatnya, akan menyerupai semangat bagi Allah.”  GC 615.

UMAT ALLAH DILINDUNGI

      Umat Allah Dilindungi
                  “Saya melihat sebuah SELIMUT YANG DISELIMUTKAN ALLAH KE ATAS UMATNYA UNTUK MELINDUNGI MEREKA DALAM MASA KESUKARAN: dan setiap jiwa yang sudah ditentukan dalam kebenaran dan yang suci hatinya akan diselimuti dengan selimut yang Maha Kuasa…Setan sedang mencoba setiap kemahiranya UNTUK MENAHAN MEREKA DI MANA MEREKA BERADA, sampai pemeteraian selesai, sampai selimut itu telah diselimutkan ke atas umat Allah, dan mereka ditinggalkan tanpa perlindungan dari murka Allah yang menyala-nyala, dalam tujuh laknat yang terakhir.  ALLAH SUDAH MULAI MENYELIMUTKAN SELIMUT INI KE ATAS UMATNYA, DAN SELIMUT ITU SEGERA AKAN DISELIMUTKAN KE ATAS SEMUA ORANG YANG HARUS MENDAPAT PERLINDUNGAN PADA HARI PENGANIAYAAN.”  EW 43, 44.
                  “Sebagaimana pada zama Sadrakh, Mesakh dan Abednego, begitulah pada penutupan sejarah dunia Tuhan akan bekerja dengan dahsyat demi keselamatan mereka yang berdiri dengan teguh mempertahankan kebenaran.  Ia yang berjalan dengan orang-orang Ibrani yang patut dihormati di dalam dapur api yang menyala-nyala akan menyertai para pengikutNya dimanapun mereka berada.  KEHADIRANNYA YANG TETAP ITU AKAN MENGHIBUR DAN MENOLONG DI TENGAH-TENGAH MASA KESUKARAN-KESUKARAN YANG BELUM PERNAH TERJADI SEJAK ADANYA SUATU BANGSA-UMAT PILIHANNYA AKAN BERDIRI DENGAN TIDAK GOYAH.  Setan dengan segala pasukan yang jahat tidak dapat membinasakan umat Allah yang terlemah sekalipun.  Malaikat-malaikat yang mempunyai kekuatan yang melebihi manusia akan melindungi mereka, dan demi keselamatan mereka Yehova akan menyatakan diriNya sendiri sebagai “Allah segala allah,” yang sanggup menyelamatkan sepenuhnya orang-orang yang menaruh kepercayaan padaNya.”  PK 513.
                  “Di dalam masa kepicikan tepat sebelum kedatangan Kristus, ORANG BENAR AKAN DIPELIHARA MELALUI PELAYANAN MALAIKAT-MALAIKAT SURGA; tetapi tidak akan keselamatan bagi orang-orang yang melanggar hokum Allah.  Pada saat itu malaikit-malaikat tidak dapat melindungi mereka yang mengabaikan salah satu dari pada hukum-hukumnya itu.” PP 256.

      Perhatikanlah hubungannya sesuai janji-janji ajaib berikut ini:

                  “Tidak ada yang nampaknya tak berdaya, namun sesungguhnya tak terkalahkan, dari pada jiwa yang merasa tidak ada artinya, dan berharap sepenuhnya kepada jasa-jasa Juruselamat.  ALLAH AKAN MENGIRIMKAN TIAP MALAIKAT SURGA UNTUK YANG DEMIKIAN, DAN TIDAK MEMBIARKAN MEREKA DIKALAHKAN.”  7 T 17.

TUJUH KUTUK

Laknat-laknat
      a.   Waktu berlakunya laknat-laknat itu.
                  “Kepada saya ditunjukkan bahwa tujuh laknat terakhir akan dicurahkan sesudah Yesus meninggalkan bait suci.”  EW 52.
                  “Adalah mustahil untuk mencurahkan malapetaka itu sementara Yesus masih bekerja di dalam bait suci; tetapi ketika pekerjaanNya disitu selesai, dan pendamaianNya telah berakhir, maka tidak ada yang dapat menahan murka Allah, dan murka itu pecah dengan hebat ke atas kepala orang-orangberdosa yang bersalah, yang meremehkan keselamatan dan membenci teguran.”  EW 280.
b.      Luasnya laknat itu
            “Kutuk ini tidaklah menyeluruh, karena jikalau demikian penduduk dunia akan binasa semuanya.  Namun demikian kutuk-kutuk itu akan merupakan cambukan-cambukan yang paling dahsyat yang pernah diketahui oleh manusia fana.”  GC 628, 629.
c.       Laknat-laknat apakah itu
      “Kutuk-kutuk tersebut ditulis dalam kitab Wahyu pasal 16.  jumlah adalah tujuh sesuai susunan berikut ini:
1.      Bisul-bisul
2.      Air laut menjadi darah
3.      Air sungai dan mata-mata air menjadi darah
4.      Matahari menghanguskan
5.      Kegelapan
6.      Persiapan bagi Harmagedon
7.      Hujan es.

TIDAK ADA LAGI OARANG YANG MATI SAHID

Tidak ada Lagi Orang yang Mati Sahid
            “Ketika orang-orang kudus meninggalkan kota-kota dan kampong-kampung, mereka akan dikejar oleh orang-orang jahat, yang berusaha hendak membunuh mereka.  Tetapi pedang yang diangkat untuk membunuh mereka.  Tetapi pedang yang diangkat untuk membunuh Umat Allah patah dan jatuh tidak ada kuasa sama seperti jerami.  Malaikat-malaikat Allah melindungi Umat kesucian itu.  Sementara mereka berseru     siang dan malam meminta kelepasan, seruan mereka naik sampai kehadirat Tuhan.”  EW 284, 285.
            “Begitulah saya melihat bahwa umat Allah, yang telah memberi amaran kepada dunia dengan setia mengenai kehangatan murkaNya, akan dilepaskan.  Allah tidak akan membiarkan orang-orang jahat untuk, membinasakan mereka yang sedang menanti-nantikan untuk diangkat dan yang tidak mau tunduk kepada perintah binatang itu atau menerima tandanya.  Saya melihat bahwa jikalau orang-orang jahat dibiarkan membunuh orang-orang kudus, maka Setan dan semua malaikatnya yang jahat, dan semua yang membenci Allah, akan bersuka-suka.”  EW 284.

TANDA MENINGGALKAN KOTA-KOTA


4.   Tanda Meninggalkan Kota-kota
            “Saya melihat orang-orang kudus meninggalkan kota-kota dan kampong-kampung lalu bersama-sama bergabung menjadi rombongan-rombongan, dan hidup di tempat-tempat yang sangat terpencil.  Malaikat-malaikat menyediakan makanan dan air minum bagi mereka, sedangkan orang-orang jahat menderita kelaparan dan kehausan.”  EW 282.

PERSIAPAN UNTUK MASA KESUKARAN BESAR

3.   Persiapa untuk Masa Kesukaran yang Besar
      Catatan:    Ini adalah persiapan khusus untuk periode ini.  Persiapan kerohanian yang umum diuraikan dalam pasal-pasal sebelumnya.
      a.   Persiapa yang tidak Perlu Kita Laksanakan
                  “Berulang-ulang Tuhan menunjukkan kepada saya bahwa adalah BERTENTANGAN DENGAN ALKITAB MENGADAKAN SUATU PERSIAPAN UNTUK KEPRLUAN KITA YANG SEMENTARA PADA MASA KESUKARAN.  Saya melihat bahwa jikalau orang-orang suci mempunyai makanan yang mereka simpan atu yang ada di lading pada masa kesukaran, apabila ancman, kelaparan, dan wabah penyakit berlaku di dalam negeri, maka itu akan dirampas dari mereka dengan kekerasan dan orang lain akan menuai kebun mereka……Saya melihat bahwa makanan dan air minum kita akan tersedia pada waktu itu, sehingga kita tidak akan menderita kelaparan atau kekurangan.”  EW 56.
b.      Persiapan yang Perlu Kita Laksanakan
            “Ditunjukkan kepada saya bahwa memang adalah kehendak Allah supaya orang-orang suci terhindar dari setiap rintangan sebelum masa kesukaran tiba, dan mengadakan suatu perjanjian dengan Allah melalui pengorbanan.  JIKALAU MEREKA MEMPERSEMBAHKAN HARTA MEREKA DI ATAS MEZBAH DAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH MENANYAKAN ALLAH APA KEWAJIBAN MEREKA, MAKA IA AKAN MENGAJAR MEREKA BILAMANAKAH MENGGUNAKAN BARANG-BARANG INI.  Maka mereka akan bebas pada masa kesukaran dan tidak ada beban yang memberati mereka……”Saya juga melihat bahwa Allah tidak menuntut semua umatNya menggunakan harta mereka pada saat yang sama; tetapi jikalau mereka mau diajar, Ia akan mengajar mereka, pada masa kekurangan, bilamanakah menjual dan berapa banyak yang dijual.”  EW 56, 57.

KEADAAN SELAMA MASA KESUKARAN

2.   Keadaan Selama Masa Kesukaran yang Besar
            “Pada waktu Ia meninggalkan kaabah, kegelapan menutupi penduduk dunia.  Dalam masa yang menakutkan itu orang benar harus hidup dalam pemandangan Allah yang suci tanpa seorang pengantara.  Pengekangan terhadap orang-orang jahat telah disigkirkan, dan setan sepenuhnya mengendalikan orang-orang yang pada akhirnya tidak bertobat.  Sifat panjang sabar Allah telah berakhir.  Dunia telah menolak rahmatNya, membeni kasihNya, dan menginjak-injak hukumNya.  Orang-orang jahat telah melewati masa pencobaan; Roh akhirnya ditarik karena penolakan secara terus menerus.  Karena tidak terlindung oleh anugerah Ilahi, merekapun tidak mendapat perlindungan dari si jahat.  Kemudian setan akan menjerumuskan penduduk dunia ke dalam suatu kesukaran terakhir yang hebat.  Apabila malaikat-malaikat Allah berhenti menahan angina kencang dari nafsu manusia maka segenap unsure persenketaan akan dilepaskan.  Segenap dunia akan terlibat dalam kebinasaan yang lebih mengerikan dari pada yang menimpa Yerusalem dahulu kala.”  GC 614.
            “Bencana hebat menimpa Yerusalem ketika jenderal.  Titus memimpin pasukan.  Kota itu penuh sesak dengan oran Yahudi yang mau merayakan Hari Raya Paskah.  Jutaan manusia berkumpul di dalam kota.  Sekarang bela kelaparan menimpa penduduk kota karena partai oposisi memusnahkan persediaan makanan sebagai balas dendam karena cemburu.  Sebenarnya persediaan makanan itu cukup untuk beberapa thun sekiranya mereka dapat mengaturnya dengan baik.  Sebakul tpung gandum dijual dengan harga 1 talenta atau 6.000 dinar (gaji seorang buruh dalam sehari = 1 dinar).  Begitu laparnya sampai orang-orang mengunyah ikat pinggang atau sepatu yang terbuat dari kulit, atau pembungkus alat perang.  Banyak di antara mereka menyelinap keluar kota pada malam hari untuk mengambil rumput-rumput liar yang tumbuh di luar tembok kota.  Banyak yang tertangkap kemudian dibunuh setelah lebih dahulu disiksa.  Ada juga yang berhasil kembali ke dalam kota, tetapi bahan makanan yang dibawanya itu dirampas orang lain walaupun sudah diperjuangkan mati-matian.  Mereka yang berkuasa menyiksa dengan kejam orang-orang yang berani menyembunyikan persediaan makanan.  Bahan makanan itu dirampas dan orangnya dibunuh.  Kekejaman itu dilakukan hanya untuk kesenangan…..Ribuan orang mati karena kelaparan dan wabah.  Cinta kasih sudah pudar.  Suami merampas dari sitri dan begitu juga istri merampas dari suami.  Anak-anak merampas makanan dari mulut orang tua yang sudah lanjut usia.  Beribu bahkan beribu-ribu orang Yahudi yang binasa.”  GC 31-36.

WAKTUNYA KESUKARAN BESAR


1.   Waktunya Masa Kesulitan yang Besar
            “Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.  tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barang siapa yang didapati namanya tertulis dalam kitab itu.”  Daniel 12:1.
            “Pada waktu Ia (Kristus) meninggalkan kaabah, kegelapan menutupi penduduk dunia.  Dalam masa yang menakutkan itu orang benar harus hidup dalam pemandangan Allah yang suci tanpa seorang pengantara.  Pengekangan terhadap orang-orang jahat telah disingkirkan, dan setan sepenuhnya mengendalikan orang-orang yang pada akhirnya tidak bertobat.  Sifat panjang sabar Allah telah berakhir.  GC 514.
            “Kemudian Yesus menghentikan pengantaraanNya dan dengan suara nyaring berseru “Sudah terlaksana.”  GC 513.
            “Saya melihat bahwa keempat malaikat itu akan menahan keempat penjuru angina itu sebelum pekerjaan Yesus dalam bait suci itu selesai, barulah ketujuh laknat yang akhir itu datang.”  EW 36.